Memarahi Anak Karena Hal Spele, Tapi Taukah Sebagai Orang Tua Berhutang Banyak Pada anak-anak
Sumber foto google
Sebagai orang tua memang sudah kewajiban kita untuk membesarkan serta memenuhi semua kebutuhanya, baik itu berupa materi atau pun dalam bentuk kasih sayang. Karena kesibukan bekerja atau yang lainya sebagian orang tua terkadang lupa bagaimana cara memperlakukan anak yang semestinya.
Tidak jarang, kita memarahi mereka saat kita lelah sehabis beraktifitas, Kita membentak mereka padahal mereka belum benar-benar paham kesalahan yang mereka lakukan sampai mereka menangis, itu semua karena kita lebih ingin dimengerti dan didengarkan mereka tapi bukan sebaliknya kita yang mendengarkan keluh kesah mereka.
Tetapi kita harus ingat!. Seburuk apapun kita memperlakukan mereka, se galak apapun kita kepada mereka, se marah apapun kita kepada mereka. Mereka akan tetap mendatangi kita dengan senyum kecilnya, Menghibur kita dengan tawa kecilnya, Menggenggam tangan kita dengan tangan kecilnya, Seolah semuanya baik-baik saja, seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Dengan ketulusan hatinya memberikan kasih sayang pada kita tanpa ada paksaan.
Anak-anak selalu punya banyak cinta untuk kita (orang tua)nya, meski seringkali kita tak membalas cinta mereka dengan cukup.
Memang kita bekerja keras demi kebahagiaan mereka, tetapi kenyataannya justru merekalah yang membahagiakan kita dalam setiap lelah dari sisa waktu dan tenaga kita setelah beraktifitas.
Kita merasa bahwa diri kita bisa menghibur kesedihan mereka atau menghapus air mata dari pipi-pipi kecil mereka, tetapi sebenarnya kitalah yang selalu mereka bahagiakan. Merekalah yang selalu berhasil membuang kesedihan kita,
melapangkan kepenatan kita, menghapus air mata kita. Sadarkah kita ?
Kita berhutang banyak pada anak-anak kita. Dalam 24 jam, berapa lama waktu yang kita miliki atau kita sisihkan untuk mereka sekedar berbicara, mendengarkan, memeluk, mendekap dan bermain dengan mereka?
Dari waktu hidup kita bersama mereka, seberapa keras kita bekerja untuk menghadirkan kebahagiaan sesungguhnya di hari-hari mereka, melukis senyum sejati di wajah mungil mereka?
Tentang anak-anak, Sesungguhnya merekalah yang selalu "lebih dewasa" dan "bijaksana" daripada kita.
Merekalah yang selalu mengajari dan membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Seburuk apapun kita sebagai orangtua, mereka selalu siap kapan saja untuk menjadi anak-anak terbaik yang pernah kita punya.
Kita selalu berhutang kepada anak-anak kita, Anak-anak yang setiap hari menjadi korban dari betapa buruknya cara kita mengelola emosi, Anak-anak yang terbakar residu ketidakbecusan kita saat mencoba menjadi manusia dewasa.
Anak-anak yang menanggung konsekuensi dari nasib buruk yang setiap hari kita buat sendiri.
Anak-anak yang barangkali masa depannya terkorbankan gara-gara kita tak bisa merancang masa depan kita sendiri.
Tetapi mereka tetap tersenyum, mereka tetap memberi kita banyak cinta, mereka selalu mencoba membuat kita bahagia.
Maka dekaplah anak-anakmu, tataplah mata mereka dengan kasih sayang dan penyesalan, katakan kepada mereka:
"Maafkan untuk hutang-hutang yang belum terbayarkan"
Maafkan jika semua hutang ini telah membuat Tuhan tak berkenan.
Maafkan karena hanya pemaafan dan kebahagiaan kalianlah yang bisa membuat hidup ayah dan ibu lebih baik dari sebelumnya. Iya, lebih baik dari sebelumnya.
Nb. Orang tua, Luangkan sedikit waktu untuk anak-anak kita hanya sekedar bermain, ngobrol, memmatu pekerjaan sekolah dan lain sebagainya , jangan hanya pokus untuk mengejar kebahagiaan berupa materi karena masa depan anak juga tergantung dari kebahagian yang sesunggung nya yaitu kasih sayang orang tua kepada anaknya
Baca juga : Ibu mempunya image galak
Baca juga : Anak jadi korban orang tua
Baca juga : Tips mendidik anak cerdas
Nah, begitulah banyak hutang orang tua kepada anaknya yang bisa kami rangkum dari status facebook Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi banya orang tua
0 Response to "Memarahi Anak Karena Hal Spele, Tapi Taukah Sebagai Orang Tua Berhutang Banyak Pada anak-anak"
Posting Komentar