Anak Lebih Pendiam Terus Suka Membangkang Padahal Waktu Kecil Penurut Banget, Kenapa Ya?
Anak Lebih Pendiam Terus Suka Membangkang Padahal Waktu Kecil Penurut Banget, Kenapa Ya?
Beberapa pekan lalu sempat di bikin kepikiran, setelah dapat materi soal Toxic Parent bukannya legaa eh malah kepikiran sekali, apa selama ini masuk kategori orang tua yang toxic.
Hal beginian gak bisa di bawa tegang sih yaa, kepikiran boleh tapi jangan sampe muncul was-was, migrain, jantung berdebar, nah jadi stress dah tuh
Sebuah artikel yang sempat virall disosmed yang di unggah akun facebook Yayan Nurlian yang membahas tentang Toxic Parent, Membuat kita harus lebih banyak belajar.
Apa itu Toxic Parent ?
Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog, yang akrab dipanggil Wita ini mengatakan bahwa toxic parent adalah istilah populer yang digunakan untuk menyebut disfunctional family, yaitu keluarga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak sehat.
Sederhananya begini, orang tua yang toksik tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Ngomongin soal kebutuhan, ternyata banyak banget kategori kebutuhan anak. Banyak orang tua yang berpikir bahwa kebutuhan anak hanyalah makan, minum, rumah, Fasilitas , Pendidikan dll. Yup betul sekali, namun ada kebutuhan penting juga yang kadang terabaikan, yaitu kebutuhan Emosional. menegaskan bahwa pada saat usia anak-anak, seringkali yang di butuhkan adalah kebutuhan emosional, baik sejak bayi hingga balita.
Seperti apa kebutuhan emosional itu ?
Pelukan , ciuman, belaian, apresiasi, ucapan yang lembut, di berikan ruang untuk berbicara, menjadi teman curhat dll
Loh loh loh , banyak banget ternyata yaa. Kebutuhan fisik dan emosional harus balance memang, supaya lahir pribadi anak yang baik, penuh empati, penuh percaya diri, dan kuat.
Dulu sebelum punya anak juga mikirnya bakal mencukupi semua kebutuhan anak, harus nabung yang banyak, harus banyak duit , gak salah sih memang cuma pas punya anak, kebutuhan anak bukan cuma soal kebutuhan fisik, tapi lebih kepada emosional.
Emang Ada Dampaknya ? ketika kebutuhan emosional gak terpenuhi bahkan tak sama sekali di berikan?
Seperti halnya Toxic Parent ini, sebetulnya bisa menyebabkan luka emosional yang bisa berefek besar ketika anak sudah dewasa nanti.
Berikut bunda tulis beberapa contoh sikap Toxic Parent yang di sebutkan oleh para ahli:
1. SUKA MENGATUR anak secara berlebihan, apa-apa semua di atur tanpa ada diskusi bersama
2. MENUNTUT BERLEBIHAN , anak di jadikan ajang kompetisi, di jadikan ukuran capaian untuk diri sendiri, sehingga menuntut anak ini dan itu hanya untuk kepuasan orang tua saja
3. ANAK JADI PELAMPIASAN, melampiaskan emosi negatif kepada anak
4. SELALU MENGUNGKIT, Misalnya tentang berapa banyak tenaga dan uang yang telah dikeluarkan untuk anak. Hal ini bisa membuat anak merasa bersalah.
5. KURANG APRESIASI , biasanya orang tua Toxic jarang Sekali mengapresiasi tiap usaha anak, apalagi yang tidak sejalan dengan perintahnya
6. TIDAK BISA MENGONTROL EMOSI, Toxic parent sangat mudah marah dan meluapkan emosi pada anak. Mereka cenderung melebih-lebihkan setiap masalah yang ada, walau sebenarnya itu Hal sepele. Toxic parents juga tidak akan segan-segan memarahi atau bahkan mencaci-maki sang anak di depan orang banyak sekali pun.
7. SERING MELAKUKAN PENYIKSAAN FISIK, hal ini kerap dilakukan oleh para toxic parents. Kekerasan fisik, seperti pukulan, tamparan, atau cubitan, atau kekerasan verbal, seperti panggilan yang tidak baik dan hinaan. Bahkan terparah penyiksaan ini tanpa sebab dan kesalahan dari anak.
Dan banyak lagi contoh sikap Toxic pada orang tua. Dari daftar di atas bunda pasti pernah lakukan sama anak-anak juga hiks.
Perilaku Toxic ini bisa menyebabkan LUKA PSIKOLOGIS / LUKA PENGASUHAN yang nantinya mempengaruhi sikap anak. Yaa ibarat apa yang kita tanam itu yang kita tuai
Tapi banyak contoh orang tua yang gak pernah evaluasi, bahkan gak mau di salahkan ketika anaknya dewasa, sikap anak kepada orang tua tidak baik, kurang harmonis dll.
Menurut bunda sih, gak ada hasil yang baik kalau di mulai dengan sebuah LUKA. yaa ibarat kertas yaa, berkali kali di remukkan, ketika di kembalikan di posisi semula maka ia akan ada bekas bekas remuk dan rusaknya itu
Meskipun begitu, sikap kita sebagai orang tua khususnya ibu muda seperti bunda ini, belajar banyak tentang ini meskipun prakteknya terseok-seok, alias banyak banget tantangannya.
Hal ini bisa jadi bahan diskusi bareng pasangan, bareng suami. Untuk menentukan sikap terbaik di keluarga. Menerapkan sistem pengasuhan dalam keluarga masing-masing.
Pasti cara dan suasana pengasuhan di tiap keluarga akan berbeda yaa meskipun belajar dari teori yang sama
Baca juga : Jaga Lisan Bunda Ketika Marah
Baca juga : Rumah Berantakan Oleh Si kecil
Baca juga : Jangan Lakukan ini Pada Anak
Tetap semangat belajar ya kita orang tua muda. Meskipun mungkin kita dulu Korban Toxic Parent, mulai cari cara untuk memaafkannya. Dan sekarang kita belajar menjadi orang tua yang gak Toxic, baik sama suami dan anak.
Semoga bermanfaat
0 Response to "Anak Lebih Pendiam Terus Suka Membangkang Padahal Waktu Kecil Penurut Banget, Kenapa Ya?"
Posting Komentar