Perbedaan Bercinta dengan Penis Disunat dan Penis Tidak Disunat

 Katanya, bercinta dengan pria yang penisnya disunat dan tidak disunat memiliki perbedaaan. Bukan soal “rasa”-nya saja, melainkan hal-hal berikut ini juga!

Perbedaan Bercinta dengan Penis Disunat dan Penis Tidak Disunat

Klikdokter.com, Jakarta Penis yang tidak disunat umumnya lebih dipandang sebelah mata ketimbang penis yang disunat. Pasalnya, penis yang tidak disunat dianggap sebagai penisnya “bocah” karena masih memiliki kulup. Padahal, baik penis disunat maupun tidak, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, khususnya dalam berhubungan seksual.

1 dari 5

Penis yang Tidak Disunat Lebih Sensitif

Ilustrasi Penis yang Tidak Disunat

Seperti yang sudah disinggung di atas, penis yang belum disunat masih memiliki kulup. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Michigan State University, kulup penis itu sendiri merupakan kulit dengan neuroreseptor yang ternyata mudah bereaksi, meski mendapat sentuhan kecil.

Artikel lainnya: Pengaruh Ukuran Penis dan Performa Seksual

Sementara, pada pria yang sudah disunat, bekas luka sunatannya adalah bagian yang paling sensitif. Nah, karena tidak memiliki kulup lagi, penis harus “melindungi” dirinya sendiri dengan cara mengembangkan kulit yang lebih tebal. Alhasil, tingkat responsif dari penis yang sudah disunat akan berkurang.

Meski sensitif dan jadi lebih mudah ereksi, tetapi pada dasarnya status sunat seseorang tidak memengaruhi fungsi seksual seorang pria. Ya, soal ereksi lebih lama atau ejakulasi dini tidak ada hubungannya dengan sunat atau tidak disunat.

2 dari 5

Penis yang Disunat Lebih Bersih dan Menurunkan Risiko Infeksi

Ilustrasi Penis yang Disunat

Tak bisa dipungkiri bahwa pria dengan penis yang tidak disunat akan berusaha lebih keras untuk membersihkan penisnya ketimbang mereka yang sudah disunat. Sebab, meski merasa sudah membersihkan dengan baik, tetapi terkadang pasangan merekalah yang khawatir dengan sisa-sisa kotoran yang mungkin masih tersembunyi.

Kondisi yang terlalu lembap berada di antara penis dan kulup. Hal ini memicu perkembangbiakan bakteri. Saat penis berbakteri dipenetrasikan, vagina pasangannya akan terinfeksi bakteri, misalnya vaginosis bakterialis. Infeksi akibat kurang menjaga kebersihan dan keamanan saat bercinta akan memicu infeksi saluran kencing dan juga infeksi menular seksual.

Hal itu dibenarkan pula oleh dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter. “Terdapat bukti bahwa dengan disunat, dapat mengurangi risiko terkena beberapa penyakit menular seksual dan HIV,” pungkasnya.

Artikel lainnya: Benarkah Ukuran Penis Berpengaruh pada Kesuburan Pria?

3 dari 5

Penis yang Tidak Disunat Tidak Membuat Nyeri Vagina

Ilustrasi Nyeri Vagina pada Wanita Setelah Berhubungan Seks

Sayangnya, meski kebersihan penis yang disunat itu lebih terjaga, penis tersebut lebih mungkin untuk menimbulkan nyeri saat bercinta dengan pasangan. Terutama apabila vagina tidak terlumasi dengan baik.

Darius Paduch, MD. PhD, seorang urolog dan spesial seksual pria dari New York Presbyterian/Weill Cornell Medical Center mengatakan, penis yang tidak disunat umumnya lebih lembut. Alhasil, penetrasi yang dilakukan pada vagina wanita yang belum benar-benar “basah” tidak akan terlalu menyakitkan.

Begitu pula saat mereka melakukan masturbasi. Hal itu lebih mudah dilakukan oleh pria yang belum disunat karena lebih lembut dan licin secara alami.

4 dari 5

Soal Kemampuannya dalam Memberikan Kepuasan, Imbang!

Ilustrasi Pria dan Wanita Akan Berhubungan Seks

Untuk hal yang satu ini, ternyata masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Sebab, ada pendapat yang berbeda.

Sebuah studi di Denmark melaporkan, wanita dengan pasangan yang disunat merasa lebih puas ketimbang wanita yang bercinta dengan pasangan yang tidak disunat. Sedangkan, studi lainnya melaporkan hal yang jauh berbeda, yaitu pria yang belum disunat lebih memuaskan.

Menanggapi hal tersebut, Paduch menuturkan bahwa itu sebenarnya sangat bergantung dari kondisi si wanita itu sendiri. Jika mereka mempunyai pola rangsangan klitoris, kulup yang tertarik dan berkumpul di pangkal penis (saat penetrasi berlangsung) akan memberi gesekan ekstra terhadap klitoris!

Berdasarkan penjelasan di atas, bercinta dengan penis disunat atau penis yang tidak disunat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi, dari segi kesehatan, sunat memang dianjurkan. Jika Anda adalah pria dewasa, belum disunat, dan ingin menghilangkan kulup demi menjaga kesehatan penis, tersedia beberapa metode sunat dewasa yang aman.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perbedaan Bercinta dengan Penis Disunat dan Penis Tidak Disunat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel