Jenis-Jenis Demam dan Berbagai Penyebabnya
Ternyata, demam tak sekadar demam, tipenya beragam. Yuk, kenali dan pahami jenis-jenis demam dan berbagai penyebabnya di sini!
Demam (pireksia) adalah respons normal tubuh terhadap berbagai kondisi, umumnya infeksi. Hal ini merupakan gejala medis yang paling sering terjadi. Jenis demam pun sangat beragam.
Sebenarnya demam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari gangguan kesehatan tertentu. Meningkatnya suhu tubuh merupakan sebuah pertahanan terhadap infeksi yang sedang menyerang tubuh.
Suhu tubuh normal berkisar 36,1-37,2 derajat Celsius. Seseorang bisa dikatakan demam bila suhu tubuh melampaui kisaran tersebut.
Namun, demam lebih dari sekadar naiknya suhu tubuh. Ada beberapa macam demam yang dapat menjadi tanda kondisi tertentu di dalam tubuh. Apa saja tipe demam?
1. Demam Berkepanjangan (Persisten)
Umumnya, kebanyakan demam akan hilang dengan sendirinya setelah 1-3 hari. Namun, demam persisten bisa bertahan atau terus muncul hingga empat belas hari.
Jenis demam ini biasanya akan stabil pada suhu 38-38,5 derajat Celsius. Biasanya, demam persisten disebabkan infeksi kronis seperti tuberkulosis paru atau bronkitis.
Artikel Lainnya: Hati-Hati, 5 Penyakit Ini Berawal dari Demam
2. Demam Konstan atau Terus-Menerus (Continous)
Biasanya demam jenis ini terjadi selama 1x24 jam. Suhu penderita tetap berada di atas batas normal selama sehari atau bahkan lebih, tetapi suhu tidak akan mengalami perubahan terlalu drastis.
Berbagai pemicunya di antaranya alergi, influenza, atau batuk.
3. Demam Intermiten
Tipe demam ini ditandai dengan suhu naik tiba-tiba, kemudian kembali lagi ke suhu normal.
Demam jenis ini bisa ditemui pada infeksi bakteri fokal, misalkan pada infeksi saluran kencing atau saluran bilier.
4. Demam Remiten
Berkebalikan dengan demam intermiten, demam remiten adalah demam yang suhunya tidak bisa lagi kembali ke suhu normal.
Suhu tetap di atas normal sepanjang hari dan berfluktuasi lebih dari 1 derajat Celsius dalam 24 jam. Salah satu penyebab demam tipe ini adalah endokarditis infektif.
5. Demam Pel-Ebstein
Jenis demam ini spesifik berhubungan dengan limfoma Hodgkin. Karakteristik demamnya yaitu demam naik tiba-tiba, tetap tinggi selama seminggu, lalu tiba-tiba turun mendekati normal dan bertahan pada minggu berikutnya. Pola ini bisa berulang.
Meski demikian, jenis demam ini masih diperdebatkan pola khasnya. Karena, pada beberapa kasus, pola demam Pel-Ebstein selalu berbeda.
Artikel Lainnya: Saat Anak Demam, Jangan Lakukan 3 Hal Ini
6. Hiperpireksia
Demam terjadi dengan suhu tubuh melebihi 41,1 derajat Celsius. Gejala yang menyertai biasanya meliputi denyut jantung meningkat atau tidak teratur, kram, napas cepat, kejang, kebingungan atau perubahan kondisi mental, hilang kesadaran, dan koma.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi, keracunan, sampai penyakit seperti kanker atau tumor.
Hiperpireksia dianggap sebagai kondisi darurat medis. Jika tidak ditangani dengan benar, kerusakan organ dan kematian dapat terjadi.
Penanganan demam tergantung penyebabnya. Bahkan, beberapa demam bisa hilang sendiri, misalkan pada infeksi virus saluran pernapasan.
Namun, bila demam yang dialami adalah hiperpireksia, cari bantuan sesegera mungkin. Karena, demam tipe ini membutuhkan penanganan medis segera.
Mengetahui tipe demam dapat membantu Anda mengidentifikasi apa yang sedang dialami tubuh dan menentukan tindakan selanjutnya.
Apabila demam tidak kunjung menurun setelah tiga hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyakit yang mendasari.
0 Response to "Jenis-Jenis Demam dan Berbagai Penyebabnya"
Posting Komentar