Akibat Hamil Jarak Dekat, Ibu Muda Meninggal Usai Rahim Pecah

 

Akibat Hamil Jarak Dekat, Ibu Muda Meninggal Usai Rahim Pecah


Seorang wanita bernama Zhang berusia 23 tahun, dikategorikan sebagai wanita yang sangat sukar untuk hamil. Namun setelah sekian lama berusaha, akhirnya dia bisa hamil.

Sewaktu kehamilan, dia sentiasa berhati-hati, keluarganya juga menjaganya. Selama hamil dia juga mengalami rasa mual dan muntah, namun demi anaknya, semua ini mampu dilaluinya.

Setelah tiba masanya, akhirnya Zhang melahirkan seorang bayi perempuan dengan proses caesar, pasangan ini tentu sangat bahagia.

Demi kesehatan anaknya, Zhang memilih untuk menyusui bayinya sendiri. Namun, tidak lama selepas itu rupanya…

Merasa Mual Lagi

Zhang merasa mual lagi dan hamil lagi untuk yang kedua kali.

Setelah mertuanya tahu, tentulah mereka sangat gembira. Ini dianggap sebagai rezeki yang terus-menerus. Namun, setelah dia memeriksa ke dokter, dokter pun sangat terkejut karena merasa apa yang dilakukan Zhang ini sangatlah berbahaya dan menyarankan dia untuk menggugurkan kandungannya segera.

Sedang Minum Air, Tanpa Sengaja Dia

Namun karena keluarga berkeras hati, akhirnya dia pulang dan tidak mengugurkan kandungannya. Setelah hamil 4 bulan, semasa sedang minum air, tanpa sengaja dia tersedak kemudian siapa sangka dia terbatuk dan menyebabkan rahimnya pecah hingga mengalami pendarahan hebat.

Zhang segera dilarikan ke rumah sakit. Namun di tengah perjalanan, dia sudah tidak bernapas lagi. Akhirnya keluarga Zhang kehilangan dua nyawa ibu dan anak sekaligus. (sumber: dream)

Jarak Hamil Terlalu Dekat Usai Melahirkan, Ibu Harus Waspada 3 Hal Ini

Jarak kehamilan merupakan rentang waktu antara persalinan dengan kehamilan berikutnya. Untuk menentukan jarak antar kehamilan yang aman, berikut hal yang harus dipertimbangkan berdasarkan kondisi kehamilan sebelumnya dilansir Hello Sehat:

1. Jarak kehamilan yang aman

Tidak hanya itu, operasi caesar juga memiliki andil dalam menentukan jarak antar kehamilan yang aman. Jumlah operasi caesar yang pernah dijalani serta teknik operasi caesar yang digunakan menjadi pertimbangan dalam menentukan jarak kehamilan yang aman.

Jarak kehamilan paling sedikit yakni 18 bulan dinilai sudah cukup aman, asalkan memenuhi beberapa kondisi, yaitu:

-Kehamilan sebelumnya berjalan normal

-Baru sekali menjalani satu kali operasi caesar

-Tidak memiliki faktor risiko tertentu yang bisa menimbulkan komplikasi

2. Jarak Kehamilan Tidak Aman

Sebaliknya, mungkin Anda perlu menunggu selama lebih dari 18 bulan untuk bisa hamil lagi jika:

-Memiliki riwayat komplikasi saat hamil yang lalu

-Pernah menjalani operasi caesar lebih dari sekali

-Punya riwayat kesehatan tertentu yang bisa memengaruhi kehamilan

-Bahaya jarak kehamilan terlalu dekat terhadap ibu dan janin

-Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

3. Risiko Kesehatan untuk Ibu dan Janin

Berikut adalah sederet komplikasi dan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:

– Bagi ibu hamil

Kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat akan meningkatkan risiko perdarahan, keguguran, hingga kematian pasca persalinan. Wanita yang sebelumnya mengalami kehamilan normal bahkan tidak luput dari risiko ini.

Ibu hamil juga berisiko mengalami placenta previa dan/atau placenta accreta. Placenta previa adalah kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim dan menutupi jalur lahir, sedangkan placenta accreta menyebabkan ari-ari tumbuh jauh di dalam dinding rahim.

Tidak hanya itu, komplikasi lain dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami kegemukan, penyakit diabetes, serta risiko kehamilan lain yang belum sempat diperbaiki. Pada kasus kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan caesar, risiko robekan rahim juga dapat meningkat.

– Bagi janin

Jarak kehamilan yang terlalu dekat turut menimbulkan bahaya bagi kesehatan janin. Dampak utama yang paling mengkhawatirkan adalah kelahiran prematur, sebab bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami kematian setelah lahir.

Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan janin selama berada dalam kandungan juga bisa terhambat karena ibu kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Dampaknya adalah ukuran tubuh bayi yang kecil serta berat badan lahir rendah.

Hal di atas penting untuk diketahui para calon ibu, Edukasi sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Sedapat mungkin, tenaga kesehatan harus memastikan bahwa semua informasi terkait kehamilan telah dipahami. (sumber: suara)nya dapat memberikan saran terbaik untuk mendukung proses kehamilan Anda.

Jika muncul risiko yang membahayakan kehamilan kedua ini, dokter bisa segera melakukan pertolongan sedini mungkin guna mencegah kondisi semakin memburuk. (sumber: hellosehat)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Akibat Hamil Jarak Dekat, Ibu Muda Meninggal Usai Rahim Pecah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel