Tidak Ada Istri Yang Sempurna Baik Dan Buruknya Tergantung Pada Sikap Suami

 


Tidak akan mungkin kamu mendapatkan seorang wanita yang selamat seratus persen dari cacat, atau seratus persen disukai suami bagaimana pun keadaannya, Terkadang, suami banyak menuntut kesempurnaan istri, ketika ia capek pulang sehabis kerja, maunya dilayani sepenuhnya, padahal pekerjaan rumah tangga masih banyak, anak juga belum selesai di urus.

Istri juga mempunyai kelemahan, kekurangan, mereka manusia yang tanpa cela, kalau dituntut selalu tampil sempurna, maka itu sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Sebagaimana ada ungkapan “tak ada gading yang tak retak” maka seperti itu juga seorang wanita, “tak ada istri yang tak retak”.
Lelaki (suami) zaman sekarang itu, semuanya berharap wanita (istri) lemah lembut, perhatian dan cantik, punya badan bagus, mandiri dan bisa mencari uang, selain itu juga menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, baik hati pada anggota keluarganya.

Istri itu baik buruknya tergantung suami!

Cantik bila si suami memberikan hak berhias.
Berakhlak baik, bila si suami mengajarkan budi pekerti 
Pintar bila si suami mengajarkan ilmu yang baik.
Shalihah bila si suami membimbing ke jalan agama yang baik dan benar.

Satu hal yang harus diketahui, cintailah dia, karena dia telah memilihmu sebagai pendamping hidupnya dari sekian banyak pilihan kandidat calon pendampingnya dahulu.
Tapi coba, kita tanyakan kembali, kalau keinginanmu sebegitu banyak, lalu apa dan dimana kelebihanmu?

Apa kamu berilmu, shalih, berpendidikan tinggi, mapan dan tampan?

Atau kamu punya tabungan tak terbatas jumlahnya?

Atau kamu juga orang yang lemah lembut, perhatian, setia dan menyayangi istri?

Untuk para lelaki (suami) yang sedang baca artikel ini, perhatikan nasehat-nasehat dan quote-quote berikut ini :

"Kalau kamu memilih bersama wanita (istri) yang bekerja (karir), kamu perlu menerima kalau dia tidak bisa di rumah dan membersihkan rumah."

"Kalau kamu memilih bersama ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima kalau dia tidak menghasilkan uang."

"Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima kalau dia bergantung padamu dan tidak mandiri."

"Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani kamu harus menerima kalau dia keras kepala dan punya pemikiran sendiri."

"Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima kalau pengeluaran untuk kecantikannya juga banyak."

"Kalau kamu memilih bersama wanita hebat, kamu juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak terkalahkan."

"Kalau kamu memilih bersama wanita yang berilmu dan faham syari'at agama dan sunnah, kamu harus mau dan terima jika dia menasehati dan mengajarkanmu dan bahkan membimbingmu ilmu agama."
dan seterusnya…

Jadi, sudah tahukan kalau tidak ada wanita yang sempurna, dan itu hanya ada dalam mimpimu saja.

Jangan sering mengeluh kalau istrimu suka agak boros dan sedikit menghamburkan uang, atau mengeluh kalau istri orang lain pandai mengirit uang.

Apakah memelihara angsa dan bebek itu modalnya sama?
Tentunya berbeda.

Kalau kamu tidak punya semua itu, jangan menuntut istrimu menjadi apa yang kamu mau.

Kesempurnaan adalah ketika kita bisa menerima kekurangan diri kita sendiri, kekurangan orang lain dan terlebih kekurangan istri kita.

Untuk itu sangat wajib sekali suami harus menerima sesuatu yang retak dalam istrinya serta menguatkan kelemahan dan kekurangan istrinya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa para suami/ayah lakukan jika sering melihat kelemahan dan kekurangan istri :

1. Fokus Melihat Sisi Kebaikan Istri.

Karena semua manusia memiliki kekurangan, tidak hanya seorang istri, tapi juga seorang suami, untuk itu suami harus faham, bahwa kelemahan tidak hanya di istri tapi juga di suami.

Alangkah baik dan indahnya jika suami fokus melihat sisi kebaikan saja, jangan terlalu mempermasalahkan kelemahan seorang istri. Ikhlaskan saja, toh sebagai suami pun pasti juga mempunyai kekurangan.

Jika suami bisa fokus pada kebaikan istri, tentu kebahagiaan dan kenyamanan akan suami dapatkan tanpa bingung dan resah dengan kelemahan yang ada pada istri.

2. Menerima Kekurangan dan Kelemahan Istri.

Salah satu kunci penting kebahagiaan selain cinta adalah saling menerima apa adanya satu sama lain. Suami harus menerima segala kekurangan dan kelemahan istri, begitu pun sebaliknya.

Yang perlu suami ketahui adalah kekurangan dan kelemahan istri itulah yang menjadi amanah, tanggung jawab dan sumber kepedulian suami terhadap istri. Begitu pula bagi seorang istri, kekurangan dan kelemahan suami adalah 'PR' besar baginya.

3. Mengupayakan Perbaikan dari Kedua belah Fihak.

Berbagai kekurangan seorang istri tentu akan menjadi tanggung jawab suami, untuk itu perlu adanya usaha terus perbaikan, perbaikan yang sungguh-sungguh, tidak hanya menunggu suami bergerak, tapi istri pun juga harus berusaha.

Perubahan dalam kebaikan haruslah saling mendukung, tidak berat sebelah, istri dan suami harus berusaha dalam bentuk terbaik, memberikan yang terbaik untuk hasil yang terbaik baik untuk diri sendiri maupun bagi keluarga.

Sekali lagi intinya suami harus faham dan menerima dengan ikhlas atas “keretakan” seorang istri dan tentunya juga dengan perbaikan, dengan itu rumah tangga akan bahagia, akan nyaman dan setia sepanjang akhir hayatnya.

Sapa dan peluklah istrimu sekarang, sambil berucap terima kasih untuk kebersamaannya..

Semoga bermanfaat…

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tidak Ada Istri Yang Sempurna Baik Dan Buruknya Tergantung Pada Sikap Suami"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel