Budidaya Tanaman Cabai di Atap Rumah, Pria Asal Jogja Ini Raup Kekayaan
Budidaya Tanaman Cabai di Atap Rumah, Pria Asal Jogja Ini Raup Kekayaan |
Mau memulai bisnis budidaya tanpa menyewa lahan? Budidaya tanaman cabai adalah jawaban yang cocok untukmu! Pria asal Jogja ini telah membuktikannya!
Keterbatasan lahan dan keterbatasan ruang kerap menjadi penghalang untuk melakukan sesuatu yang berbeda di rumah, khususnya untuk bercocok tanam.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi dan inovasi dalam bercocok tanam pun diterapkan dengan baik.
Salah satu jenis bercocok tanam yang tepat untuk dilakukan pada lahan yang terbatas adalah penerapan sistem hidroponik.
Penggunaan sistem tersebut pun juga dilakukan oleh Pak Daliman untuk melakukan proses tanam cabai di sebuah perkampungan di Yogyakarta.
Jika cabai kerap ditanam pada lokasi dataran tinggi, maka Pak Daliman mempunyai tips dan trik menanam cabai di perkotaan yang sempit.
Seperti apa? Melansir dari akun YouTube CapCapung, ini dia pembahasan dan cerita lengkapnya!
Ada beberapa fakta unik mengenai proses menanam cabai berdasarkan pemaparan dari Pak Daliman, dengan pembahasan berikut.
1. Dibandingkan jenis sayur lainnya, panen tanaman cabe bisa dilakukan terus-terusan sehingga lebih menguntungkan
Lain dengan tanam sawi atau jenis tanaman lainnya, menurut Pak Daliman tanam cabai proses panennya bisa berlanjut.
Panen berkelanjutan tersebut dalam satu tanaman yang sama, bahkan satu tanaman mampu memanen hingga dua tahun lebih jika unsur hara dan vitaminnya terpenuhi.
2. Bisa memanfaatkan lahan sempit dalam proses menanam
Jika kamu beranggapan penerapan hidroponik ada pada rumah minimalis yang elegan, hal tersebut adalah salah besar.
Sebab, Pak Daliman memanfaatkan banyak lahan sempit yang ada di bagian rumahnya di wilayah Malioboro, Yogyakarta.
Ia menambahkan jika awalnya sangat sulit untuk bercocok tanam di perkotaan, mengingat banyaknya orang maupun sepeda motor yang berlalu lalang.
Meski demikian, tata ruang tanaman yang diterapkan tergolong sangat luas untuk bercocok tanam dengan skema hidroponik.
Dengan ukuran yang terbatas, proses produksi dan panen justru tetap berjalan dengan rencana, terlebih cahaya matahari menyinari secara penuh ke seluruh tanaman.
Baca juga:
3. Dari cabe rawit, cabe merah, cabe keriting, ada banyak jenis cabai yang ditanam
Seluruh tanaman di rumah ini ditanam oleh banyak jenis cabai khas Indonesia yang sangat beragam.
Mulai dari cabai merah, hijau, cabai warna-warni maupun jenis cabai keriting semua tumbuh subur di pekarangan rumah Pak Daliman.
4. Dikonsumsi sendiri dan dijual ke masyarakat
Pak Daliman mengatakan jika cabai yang ditanam di samping sisi rumahnya pun tidak hanya dijual ke masyarakat, tapi juga dikonsumsi oleh penghuni rumah.
Oleh sebab itu, Pak Daliman mengatakan jika cabai tersebut bisa mengurangi pengeluaran makan sekeluarga sehari-hari secara lebih hemat.
5. Tanaman cabai ditanam pada sisi pinggir rumah yang juga difungsikan sebagai pagar hidup
Selain difungsikan sebagai tanaman dengan nilai ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jenis tanaman hidroponik berbentuk cabai ini juga difungsikan sebagai bagian dari pagar hidup rumah yang nyaman dan estetis.
Hampir seluruh sisi bagian rumah ada banyak cabai yang siap dipanen setiap waktu dengan kondisi segar dan layak jual.
Cara menanam cabe di perkotaan yang terbukti efektif ala Pak Daliman
Jika kamu berencana bercocok tanam jenis cabai, khususnya di perkotaan besar dan padat penduduk.
Budidaya cabai pun juga tergolong mudah sebagai salah satu pundi-pundi keuntungan yang menarik.
Pak Daliman pun memberikan beberapa tips menarik sebagai berikut.
- Menanam cabai dengan media polybag berukuran besar
Untuk menghasilkan cabai dengan jumlah yang banyak, ada baiknya jika kamu membeli media tanam maupun polybag berukuran besar.
Polybag tersebut minimal berukuran antara 40x40 atau 45x45 agar lebih mudah untuk dipetik saat proses panen.
- Pentingnya sinar matahari pada proses fotosintesis
Supaya proses penanaman berjalan dengan lancar dan mudah, sangat disarankan jika penempatan tanaman harus mudah dijangkau oleh paparan sinar matahari.
Semakin bagus sinar matahari, maka hasil panen cabai pun juga akan semakin bagus kualitasnya.
- Plastik UV diperlukan untuk mengurangi risiko air hujan
Air hujan yang berlebih merupakan musuh hampir semua tanaman, tak terkecuali pohon cabai saat ditanam pada musim penghujan.
Oleh sebab itu, Pak Daliman menutup beberapa bagian polybag tanaman dengan plastik UV seperti pada areal persawahan untuk mengurangi risiko air hujan.
- Proses pemupukan dilakukan dua minggu sekali sampai satu bulan
Saat bercocok tanam, pemupukan merupakan hal yang sangat penting termasuk saat menanam cabai.
Proses pemupukan dilakukan dalam rentang waktu dua minggu sampai dengan satu bulan.
Selain pemupukan, sistem irigasi pun juga diperhatikan dengan sangat baik untuk menjaga unsur hara dan kualitas tanah dalam bercocok tanam.
5. Panen dilakukan dua hari sekali dengan hasil mencapai 1Kg
Setelah tahap pemupukan, proses panen cabai pun dimulai dengan kurun waktu yang disesuaikan.
Menurut Pak Daliman, cabai yang siap dipanen memiliki warna jingga kemerah-merahan.
Umumnya, proses panen kurang lebih dilakukan dua hari sekali dengan jumlah cabai sekitar satu kilogram.
Hasil panen tanaman cabe juga dipasarkan di Kabupaten Bantul
Selain dijual ke masyarakat, hasil panen cabai juga dijual di Kabupaten Bantul untuk proses pemasaran hasil panen.
Dalam proses pemasaran dan hasil panen, Pak Daliman tidak mengalami masalah, terlebih hasil panen tersebut dijual pada saudaranya di sana.
Dapat disimpulkan jika menanam cabai juga bisa menjadi pilihan menarik dengan teknik bercocok tanam hidroponik di rumah.
Kamu pun bisa mengaplikasikannya secara lebih lanjut sebagai salah satu jenis usaha maupun hobi yang menyenangkan.
0 Response to "Budidaya Tanaman Cabai di Atap Rumah, Pria Asal Jogja Ini Raup Kekayaan"
Posting Komentar