Ayah Memang Tak Menyusuimu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu

 


Terkadang kita menganggap bahwa ayah kita adalah sosok yang selalu tegar dan tak pernah menangis. Sosok yang tidak pernah bersedih bahkan tak mungkin bersedih. Tapi apakah memang benar anggapan seperti itu?

Ayah Memang Tak Menyusuimu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu

Mungkin ibu lebih kerap menelpon tiap hari hanya untuk menanyakan keadaanku, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

 Sejak bayi, ibukulah yang lebih kerap menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang lelah ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, meski beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking lelahnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.


Saat aku sakit panas, ayah kerap membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu.

Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang sebenarnya sangat cemas dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.

Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku?

Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya
Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa cemas dan gelisah, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, dan sedang apa aku diluar sana.”

Setelah aku dewasa, meski ibu yang kerap mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.

Ketika aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku cuma pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ayah Memang Tak Menyusuimu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel