Alami Overdosis Vaksin COVID-19, Apa Akibatnya?
Klikdokter.com, Jakarta Dilansir dari Live Science, kasus overdosis vaksin COVID-19 sempat terjadi di Italia pada wanita berusia 23 tahun. Ia dikabarkan menerima enam dosis vaksin Pfizer-BioNTech sekaligus akibat kelalaian vaksinator.
Wanita tersebut kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada efek samping serius. Setelah 24 jam dievaluasi, ia hanya mengeluhkan rasa sakit di area suntikan.
Sebenarnya, efek samping apa saja yang bisa terjadi jika seseorang mengalami overdosis vaksin virus corona?
Artikel Lainnya: Syarat Terima Vaksin Moderna untuk Umum dan Pengidap Autoimun
Efek Samping Overdosis Vaksin COVID-19
Menurut dr. Arina Heidyana, saat ini belum diketahui pasti apa efek samping yang terjadi dari kasus overdosis vaksin coronavirus.Namun, dari laporan yang ada saat ini, keluhan yang terjadi hampir sama dengan efek samping vaksin pada umumnya.
“Belum jelas juga apa saja yang mungkin timbul jika mengalami overdosis vaksin COVID-19. Karena, memang vaksinnya saja bisa dibilang masih baru, jadi penelitian-penelitian masih berlanjut,” ucap dr. Arina.
“Namun, memang dari kasus overdosis yang dilaporkan juga gejalanya bermacam-macam. Ada yang sampai syok, ada yang hanya nyeri di tempat suntikan,” lanjutnya.
Melansir berbagai sumber, otoritas distrik Vorpommern-Ruegen, Jerman, juga sempat melaporkan kasus overdosis vaksin yang terjadi pada para pekerja di kota Stralsund.
Tanpa sengaja, para pekerja tersebut menerima lima kali dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Empat pekerja kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk diobservasi setelah mengembangkan gejala seperti flu.
Sementara, di Australia juga mengalami kasus serupa. Dua penghuni panti jompo Brisbane secara tidak sengaja diberikan empat dosis vaksin Pfizer.
Kedua pasien yaitu pria 88 tahun dan wanita 94 tahun dilarikan ke rumah sakit. Hasil pantauan dokter sejauh ini tidak ada reaksi merugikan.
Bagaimana dengan merek vaksin lainnya? Melansir News.com.au, AstraZeneca sebagai salah satu vaksin yang banyak digunakan di dunia tidak memerlukan pengobatan khusus bila ada kejadian overdosis vaksin.
Dalam pedomannya tertulis, jika terjadi overdosis, orang yang divaksinasi harus dipantau dan diberikan pengobatan simptomatik (untuk gejala umum) yang sesuai.
Demikian pula dengan vaksin Pfizer. Dalam kasus overdosis, pemantauan fungsi vital tubuh dan kemungkinan pengobatan simtomatik direkomendasikan.
Para peneliti dari Pfizer dan AstraZeneca mengatakan, uji klinis awal di seluruh dunia melibatkan dosis vaksin yang jauh lebih tinggi dibanding dosis yang diberikan saat ini.
Selama uji coba, tidak ada data efek samping yang lebih banyak ataupun membahayakan.
Artikel Lainnya: Risiko Suntik Vaksin Kosong bagi Kesehatan Tubuh
Adakah Pengaruh Overdosis Vaksin pada Antibodi?
Menurut dr. Arina, belum ada penelitian tentang antibodi orang yang diberikan dosis vaksin berlebihan. Jadi, sejauh mana overdosis vaksin memengaruhi antibodi penerimanya belum diketahui.
Dilansir dari CBS Boston, dr. Mallika Marshall mengatakan seseorang tidak akan mengalami overdosis antibodi virus corona saat menerima vaksin setelah sembuh dari infeksi virus tersebut.
Penyintas infeksi coronavirus akan mengembangkan antibodi yang sama dengan yang diberikan vaksin COVID-19. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak diperlukan.
Beberapa data menunjukkan orang yang telah terkena virus corona mungkin hanya perlu satu dosis vaksin. Saat ini, CDC masih merekomendasikan dua dosis lengkap.
Jika memiliki pertanyaan seputar vaksin coronavirus, konsultasi lebih mudah lewat LiveChat dokter. Cek kondisi tubuh sebelum divaksin menggunakan tes screening vaksin COVID-19.
0 Response to "Alami Overdosis Vaksin COVID-19, Apa Akibatnya?"
Posting Komentar