Tidak Boleh Keramas saat Haid, Mitos atau Fakta?
Keramas saat haid telah menjadi larangan yang sering disampaikan oleh para orangtua tua zaman dahulu. Namun, apakah larangan ini memiliki dasar ilmiah yang layak untuk dipercaya? Yuk, temukan jawabannya di sini ya!
Mengapa dilarang keramas saat haid?
Secara turun temurun, banyak masyarakat percaya bahwa keramas dapat mengganggu menstruasi wanita. Oleh karena itu, wanita diminta untuk tidak keramas saat haid.
Konon, air yang disiramkan ke kepala akan menyebabkan darah haid membeku sehingga mengakibatkan alirannya menjadi mampetatau tidak lancar.
Alasan lainnya yang sering kita dengar adalah jika seorang wanita yang sedang menstruasi menyiram kepala atau keramas, dapat menyebabkan darah atau keputihan masuk ke kepala atau otak.
Fakta-fakta seputar keramas saat haid
Alasan-alasan yang melarang wanita haid untuk keramas tidak memiliki dasar ilmiah, baik secara logika maupun secara medis. Untuk lebih jelasnya, simak fakta berikut ini.
1. Tidak ada keterkaitan antara keramas dengan kondisi menstruasi
Keramas atau tidak keramas saat haid, hal tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa. Adapun hal-hal yang menyebabkan gangguan menstruasi adalah:
- kondisi hormonal,
- adanya penyakit dalam organ reproduksi wanita,
- aktivitas fisik yang berat,
- stres dan depresi,
- usia puber atau menopause, dan
- berat badan yang kurang atau berlebihan.
2. Air yang disiram ke kepala tidak memengaruhi darah haid
Banyak yang berpendapat bahwa air dingin yang disiramkan ke kepala saat haid dapat menyebabkan darah haid membeku, sedangkan jika menyiramkan air hangat, darah haid akan menjadi banyak.
Faktanya, pendapat ini sama sekali tidak benar. Hal ini karena tidak adanya hubungan antara pembuluh darah di kepala dengan darah haid seseorang.
Perlu diketahui bahwa darah haid tidak berasal dari permukaan kulit melainkan dari dalam rahim. Darah haid terjadi melalui proses peluruhan selaput rahim.
Setiap periode tertentu, rahim mempersiapkan diri untuk janin dengan cara membentuk selaput pada dindingnya.
Namun jika tidak terjadi pembuahan, selaput tersebut meluruh dan keluar melalui lubang kemaluan. Hal inilah yang disebut menstruasi.
3. Darah haid ataupun keputihan tidak mungkin masuk ke otak
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa darah haid akan masuk ke otak akibat keramas saat haid. Tentu saja pendapat ini mengada-ada.
Secara anatomi tubuh, saluran reproduksi wanita tidak terhubung dengan pembuluh darah di otak. Sehingga tidak mungkin darah haid bisa masuk sampai ke otak.
Memang benar, seorang wanita bisa saja mengalami pusing ataupun sakit kepala saat haid. Namun hal itu terjadi karena perubahan hormonal yang dialami saat haid, bukan karena darah haid yang masuk ke otak.
Bolehkah keramas saat haid?
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa tentu saja Anda boleh keramas saat haid. Oleh karena itu janganlah takut pada mitos-mitos yang tidak benar seputar hal tersebut.
Bahkan keramas sebenarnya memberikan berbagai manfaat, di antaranya adalah:
- membuat tubuh menjadi lebih rileks dan segar,
- membersihkan rambut dan kulit kepala dari debu, minyak dan kotoran,
- membuat tubuh lebih nyaman karena rambut dan kulit kepala yang bersih, dan
- meningkatkan rasa percaya diri.
Jadi, jangan percaya sepenuhnya pada mitos seputar menstruasi yang beredar tanpa mencari tahu kebenarannya, termasuk tentang keramas saat haid.
0 Response to "Tidak Boleh Keramas saat Haid, Mitos atau Fakta?"
Posting Komentar