Bernyanyi untuk Bayi Ternyata Memperkuat Ikatan Batin Orangtua dan Anak
Menyanyi untuk bayi baru lahir ternyata memiliki manfaat yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan. Dikutip dari The Guardian, Sally Goddard Blythe, konsultan pendidikan pengembangan saraf dan direktur Institute Neuro Pshycological Pshycology di Amerika mengatakan, orangtua seharusnya menyanyikan lagu untuk bayinya setiap hari karena proses tersebut dapat merangsang perkembangan. Semakin sering dilakukan, maka akan semakin meningkat pula perkembangannya.
Bayi memiliki kemampuan bawaan, yakni mendeteksi irama tertentu. Hal ini dibuktikan oleh peneliti asal Hongaria dan Belanda melalui penelitian dengan cara mengukur gelombang otak bayi. Ketika diperdengarkan suatu musik tertentu, gelombang otak bayi terlihat mengalami pergerakan sesuai dengan irama musik yang diputar.
Menyanyikan lagu pengantar tidur atau nina bobo untuk bayi sebelum mereka belajar berbicara merupakan pendidikan awal yang sangat penting. Lagu dan irama akan membantu mempersiapkan pendengaran dan otak anak dalam berbahasa. Mendengarkan musik dan bernyanyi bersama dengan sajak dan lagu membantu mengembangkan fungsi kedua sisi otak bayi.
Sejak kapan sebaiknya membiasakan menyanyi untuk bayi?
Orangtua dan calon orangtua bisa mulai menyanyi untuk bayi sejak si kecil masih dalam kandungan. Suara nyanyian ibu dan ayah dirasakan oleh janin sebagai getaran. Cairan ketuban yang mengelilinginya adalah penghantar getaran suara yang hebat.
Beberapa penelitian menunjukkan umumnya janin dapat merespon suara pada usia 18-20 minggu. Di usia tersebut, struktur telinga sudah terbentuk meskipun perkembangan saraf pendengarannya belum sempurna. Kemudian, pada usia 25-27 minggu, janin memulai proses mendengar suara bernada rendah, tetapi tidak untuk nada tinggi. Proses ini akan terus berlanjut sering dengan pertumbuhan bayi di dalam perut.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ada penelitian dalam skala besar yang mampu membuktikan efek langsung menyanyi bagi janin dengan perkembangan otaknya. Karena itu, ibu dan ayah sebenarnya tidak wajib memutarkan lagu atau menyanyi untuk bayi yang masih dalam kandungan.
Beda halnya dengan bayi yang sudah lahir. Bagi bayi yang sudah lahir, melodi dan irama yang Anda nyanyikan padanya sebetulnya mirip dengan suaranya sendiri ketika menggumam atau mengoceh. Dengan begitu, bayi akan merasakan ikatan dengan orangtua yang menyanyikan lagu baginya. Hal ini dijelaskan oleh seorang pakar psikologi perkembangan dari NYU Child Study Center di Amerika Serikat, Daniela Montalto, Ph.D.
Jadi, orangtua disarankan untuk mulai menyanyi untuk bayi segera setelah ia dilahirkan.
Bagaimana cara menstimulasi bayi melalui musik dan nyanyian?
Cara terbaik memberikan musik pada bayi adalah dengan menyanyikannya secara langsung. Tidak perlu khawatir jika Anda tidak bisa bernyanyi. Bagi sang bayi, nada nada yang datar atau suara yang kurang merdu bukanlah masalah. Suara nyanyian terlebih dari seorang ibu dan ayah akan membuatnya merasa terhubung langsung dan memberikan kenyamanan.
Hal yang perlu diingat adalah Anda dilarang memutarkan musik melalui headphone.Telinga bayi masih sangat sensitif dan memutarkan musik langsung melalui headphone berpotensi merusak telinga bayi. Bernyanyi secara langsung merupakan cara yang paling tepat agar bayi memiliki hubungan yang kuat dengan sang ibu dan ayah.
Apa saja manfaat bernyanyi secara langsung untuk bayi?
- Membangun dan memperkuat ikatan batin antara ibu, ayah, dan bayi.
- Mengoptimalkan gairah dan mood bayi sehingga dapat mempermudah bayi dalam proses pemberian makan dan mempercepat proses tidur.
- Menurut studi dari para pakar di University of Montreal, menyanyikan lagu lebih efektif dalam meredam emosi dan menenangkan bayi dibandingkan dengan berbicara dengan nada biasa.
0 Response to "Bernyanyi untuk Bayi Ternyata Memperkuat Ikatan Batin Orangtua dan Anak"
Posting Komentar